Kamis, 29 Maret 2012

Jas Dokter...Jas Putihku





Jas dokter memang merupakan salah satu kelengkapan wajib bagi dokter saat memeriksa pasien. Biasanya jas dokter berwarna putih bersih tanpa motif. Warna putih ini dipilih karena apabila ada sesuatu yang menempel dan sifatnya tidak steril, akan bisa cepat diketahui. Tujuannya adalah agar pasien tetap terjaga dalam kondisi steril. Selain itu, warna  putih juga melambangkan kebersihan. Dimana kebersihan sangat berkaitan sekali dengan kesehatan. Hal ini sangat sesuai dengan ruang lingkup dan citra dari pekerjaan menjadi dokter.

Sebenarnya yang memakai seragam warna putih tidak hanya dokter, tetapi juga paramedis lain sepertiperawat. Bedanya dokter biasanya memakai jas dokter sebagai pakaian sekunder diluar pakaian yang ia pakai, sedangkan perawat memakainya sebagai pakaian primer, jadi tidak menggunakan pakaian lagi didalam seragam warna putihnya.

Selain itu, seperti yang saya ceritakan diatas, para dokter muda yang sedang menjalani kegiatan kepaniteraan di rumah sakit pun memakai jas warna putih, diluar pakaian yang dipakai. Bedanya, jasnya sedikit lebih panjang dan lengannya pun panjang. Tetapi tidak semuanya seperti itu, karena setiap fakultas kedokteran masing-masing universitas memiliki aturan berbeda.



Pada dasrnya fungsi utama jas dokter adalah sebagai sebuah identitas. Dengan tujuan agar mengenali bahwa pemakainya adalah seorang dokter. Sehingga pada kasus-kasus darurat, akan mudah menandai pemakainya sebagai dokter guna membantu pertolongan pada pasien yang membutuhkan perawatan. 

Karena fungsi jas dokter sebagai identitas inilah, saat seorang dokter sudah memakainya, maka dia akan mendapat kepercayaan penuh dari orang sekelilingnya untuk menangani masalah kesehatan mereka dengan sebaik-baiknya. Sebuah tanggung jawab sekaligus merupakan beban yang cukup berat, karena hal ini berkaitan dengan nyawa manusia.



Ya.. Jas dokter, walaupun secara fisik bentuknya hanya selembar pakaian, tetapi ternyata bernilai jauh lebih besar dari itu. Ada tanggung jawab besar baik berupa etika profesi maupun moral yang terkandung didalamnya. Sehingga yang memakainya pun, harus bertindak dengan penuh tanggung jawab.
Termasuk saya tentunya.. Bismillah.. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar